ANALISIS
SWOT KOPERASI DI INDONESIA
Pada kesempatan ini, saya akan
membahas mengenai Analisis SWOT pada koperasi di Indonesia. Sebelumnya, kita
harus mengetahui apa itu analisisi SWOT dan singkatan dari SWOT itu sendiri.
SWOT sendiri merupakan singkatan dari :
Ø S
= Strengths
Strengths
(kekuatan) adalah segala hal yang
dibutuhkan pada kondisi yang sifatnya internal organisasi agar kegiatan
organisasi berjalan lancar.
Ø W
= Weaknesses
Weaknesses (Kelemahan) adalah terdapatnya
kekurangan pada kondisi internal organisasi, akibatnya kegiatan-kegiatan
organisasi belum maksimal terlaksana.
Ø O
= Opportunities
Opportunities
(Peluang) adalah faktor-faktor
lingkungan luar yang positif,yang dapat dan mampu mengarahkan kegiatan
organisasi kearahnya.
Ø T
= Threats
Threats (Ancaman) adalah faktor-faktor lingkungan luar yang mampu
menghambat pergerakan organisasi
Yang
dimaksud analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang
(opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek bisnis/perusahaan
atau suatu spekulasi bisnis. Namun kali ini kita membahas mengenai analisis
SWOT dalam Koperasi Indonesia. Kemudian aplikasinya adalah bagaimana kekuatan
(strengths) mampu mengambil keuntungan dari peluang (opportunities) yang ada,
bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan dari
peluang (opportunities) yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths)
mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagimana cara
mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi
nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.
Pertama
kita akan melihat bagaimanan analisis kekuatan (Strength) dalam koperasi. Berikut
beberapa kekuatan (strengths) di koperasi:
1. Bertujuan
untuk meningkatkan kesejahteraan anggota dan bukan hanya untuk mencari keuntungan semata.
2. Bersifat
terbuka dan sukarela, artinya orang-orang yang terhimpun dalam koperasi atau
masuk menjadi anggota dengan dasar sukarela dan mengrekrut anggota tanpa syarat apapun dan tanpa adanya paksaan atau tidak
wajib.
3. Kepengurusan yang demokratis, artinya
masa kepemimpinan kepala koperasi ada batas waktunya juga, dan dalam pemilihan
kepala koperasi dengan cara yang demokratis.
4. Sisa
Hasil Usaha (SHU) yang dihasilkan koperasi dibagikan kepada anggota sebanding
dengan jasa usaha masing-masing anggota
5. Besarnya
harga penjualan pada koperasi tidak memberatkan anggota
6. Prinsip
pengelolaan bertujuan memupuk laba untuk kepentingan anggota.
Yang
kedua yaitu mengenai analisis kelemahan (weaknesses) pada Koperasi. Berikut
beberapa kelemahannya:
1. Tingkat kemampuan dan profesionalisme sumber
daya manusianya yang belum memadai, dalam arti profesionalisme. Ini dapat saja
diakibatkan oleh kurangnya sosialisasi, pengenalan, dan pelatihan terhadap
anggota atau masyarakat.
2. Kebanyakan koperasi
di Indonesia sulit untuk mencari modal, ini diakibatkan oleh iuran wajib dari
anggota sangat kecil, tidak sebanding dengan pengeluaran untuk peminjaman
kepada anggota koperasi. Belum lagi kurangnya kesadaran anggota akan hak dan kewajibannya dalam membayar
iuran yang mengakibatkan terganggunya sistem koperasi tersebut.
3. Lemahnya dalam pengelolaan. Dalam koperasi
juga dibutuhkan pengelola yang banyak ide, atau yang inovatif, karena jika
koperasi melakukan yang beda dari yang sebelumnya, orang menjadi ingin tahu apa
itu koperasi. Kurangnya pengetahuan bisnis para pengelola koperasi, itu bisa
juga jadi kelemahan koperasi di Indonesia, seorang pengelola koperasi harus
punya pengetahuan bisnis yang luas untuk kemajuan koperasi kedepannya.
4. Kurang dalam penguasaan teknologi. Sebenarnya
ini tergantung pada kesadaran dari setiap anggota dalam Koperasi. Seharusnya
Koperasi bisa mengikuti perkembangan yang ada di Indonesia. Dimana sekarang
semua dapat dipublikasikan lewat internet agar banyak orang yang tahu tentang
Koperasi. Jika Koperasi bisa dipromosikan lewat internet mungkin saja Koperasi
dapat maju dan dapat bersaing dengan badan usaha lainnya.
5. Pengurus kadang tidak jujur. Banyak sekali
kejadian seperti ini. Ketika pengurusnya saja tidak bisa jujur bagaimana
koperasi dapat berkembang.
6. Kurangnya kerja sama antara pengurus,
pengawas, dan anggota. Ini juga dapat menghambat kemajuan dari Koperasi. Dimana
ketika kita ingin memajukan suatu organisasi dibutuhkan kerja sama antar
anggotanya, pengurus sampai pengawasnya.
Yang
ketiga yaitu mengenai peluang (opportunities) yang ada di koperasi. Peluangnya
dapat kita lihat yaitu berupa:
1. Mendapat
dukungan dari pemerintah. Seharusnya ini menjadi peluang yang besar bagi
koperasi karena pemerintah memberikan keringanan pada Koperasi misalnya dalam
hal permodalan. Bukannya malah Koperasi menjadi manja ketika telah mendapat
dukungan dari pemerintah.
2. Koperasi cocok dengan kondisi ekonomi diIndonesia, apalagi perekonomian dunia
semakin terbuka lebar pasar Internasional bagi koperasi Indonesia. Dengan pasar
terbuka lebar, tidak susah untuk menarik investor agar bergabung dengan
koperasi, dan banyak juga daerah yang mendukung penuh agar koperasi tetap bertahan sekarang ini, apalagi daya beli masyarakat
Indonesia tinggi.
Yang
terakhir yaitu mengenai ancaman (threats) pada Koperasi. Berikut beberapa hal
yang menjadi ancaman pada Koperasi:
1. Kapasitas
SDM yang relatif rendah disebabkan faktor budaya dan wilayah yang membatasi
ruang geraknya dalam berorganisasi. Di beberapa daerah di luar Pulau Jawa
misalnya yang masih belum mengetahui tentang bagaimana dan apa itu Koperasi.
Diakibatkan karena faktor budaya dan wilayah.
2. Belum
dikenalnya keberadaan koperasi dikalangan masyarakat. Ini diakibatkan karena
kurangnya sosialisasi dan pengenalan mengenai Koperasi.
3. Persaingan dengan pesaing usaha Asing. Dengan adanya
pesaing usaha asing, koperasi menjadi banyak saingan agar tetap bertahan saat
ini dan koperasi harus lebih inovatif, selain banyaknya usaha pesaing, koperasi
juga masih belum dipercaya
oleh pelaku ekonomi lainnya.
Setelah
kita melihat analisis SWOT pada Koperasi di Indonesia, kita sudah mengetahui
apa yang harus dipertahankan yaitu kekuatan (strengths) dan menggunkan peluang
(opportunities) yang ada untuk menghadapi ancaman (threats) dan mengurangi
kelemahan (weaknesses) pada Koperasi.
Namun itu semua dibutuhkan strategi. Strateginya dapat dirumuskan
menjadi:
1. Strategi
gabungan dari Opportunities dan Strengths (OS) adalah strategi yang
ditetapkan berdasarkan jalan pikiran organisasi yaitu dengan memanfaatkan
seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.
2. Strategi gabungan dari Opportunities dan Weaknesses
(OW) adalah strategi yang ditetapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada
dengan cara meminimalkan kelemahan dalam organisasi.
3. Strategi gabungan dari
Threats dan Strengths (TS) adalah
strategi yang ditetapkan berdasarkan kekuatan yang dimiliki organisasi untuk
mengatasi ancaman yang terdeteksi. Maksudnya, seberapa besar pun
ancaman yang ada, kepanikan dan ketergesa-gesaan hanya memperburuk suasana,
untuk itu pahamilah bahwa Koperasi memiliki kekuatan yang besar yang bersifat
independen dan dapat digunakan sebagai senjata untuk mengatasi ancaman
tersebut.
4. Strategi jika Threats dan Weaknesses terjadi (TW)
adalah strategi yang diterapkan kedalam bentuk kegiatan yang bersifat defensif
dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
Demikianlah
analisis SWOT mengenai Koperasi yang ada di Indonesia. Semoga dengan
menjalankan analisis SWOT ini Koperasi di Indonesia dapat berkembang dan maju
eksistensinya.
Refrensi
:
https://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_SWOT
(untuk pengertian SWOT)